@ [code]

Info Sekitar Kita

Interface Bonding pada Mikrotik

Written By Unknown on 25 April 2011 | 16.27.00

Bonding adalah teknologi yang memungkinkan penggabungan beberapa interface ke dalam satu interface virtual untuk mendapatkan kapasitas penyaluran data yang lebih baik dan kemampuan untuk redundancy. Dengan membuat bonding kapasitas penyaluran data dapat menjadi lebih tinggi, misal terdapat 2 saluran 802.11g dengan menggunakan bonding kapasitas maksimum yang bisa dicapai 2x54 Mbps.

image

Untuk membuat Bonding minimum diperlukan dua buah interface fisik untuk setiap router. Untuk melakukan setup bonding tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:

  1. Pastikan ada konfigurasi alamat IP pada interface fisik bounding.
  2. Tambahkan   slave   interface  bounding  pada  masing­masind router.

    image
  3. Tambahkan alamat ip pada masing­masing router.
    misal pada mikrotik 1, kita berikan ip sebagai berikut ;
    [admin@mkt1]ip address> add address=172.16.0.1/24 interface=bonding1

    dan pada mikrotik 2, kita berikan ip sebagai berikut ;
    [admin@mkt2] ip address> add address=172.16.0.2/24 nterface=bonding1 
  4. Maka jika mikrotik 1 melakuan ping seharusnya akan replay, misal sebagai berikut ;
    172.16.0.2 64 byte ping: ttl=12time=2 ms
    172.16.0.2 64 byte ping: ttl=12time=2 ms

OK, jadi begitulah konfigurasi Interface Bonding pada Mikrotik. Open-mouthed smile Interface Bonding pada Mikrotik digunakan untuk kepertluan maksimalisasi transfer data.

16.27.00 | 0 komentar | Read More

Join tabel di SQL !

Written By Unknown on 19 April 2011 | 07.21.00

image
Join merupakan salah satu fitur SQL yang berguna menggabungkan tabel dengan query-query yang mendapatkan kembali data. Join adalah salah satu dari beberapa operasi paling penting yang dapat Anda lakukan dengan menggunakan statemen SELECT. Dan sebagai bagian penting dalam mempelajari SQL, Anda perlu memahami dengan baik join dan sintaks join.
Alasan utama digunakannya pemisahan data ke dalam banyak tabel memungkinkan proses pemyimpanan menjadi lebih efesien, manipulasi lebih mudah dan skalabilitas yang lebih besar. Tetapi manfaat tersebut ada tuntutan.
Jika data disimpan dalam banyak tabel, bagaimana Anda dapat mendapatkan kembali data dengan sebuah statemen SELECT tunggal ?

Untuk membuat join sangat sederhana. Anda harus menentukan semua tabel yang akan dimasukkan dan bagaimana tabel itu dihubungkan satu dengan yang
lainnya. Lihat contoh berikut ini dan bayangkan saja Agan, punya tabel-tabelnya kekekek Open-mouthed smile :
SELECT Supplier.Nama, Barang.Nama, Barang.Harga FROM Supplier, Barang WHERE Supplier.KodeSup = Barang.KodeSup

Nah, gini Gan, penjelasannya
Open-mouthed smile
Statemen SELECT
memulai dengan cara yang sama seperti semua statemen yang Anda ketahui sejauh ini, dengan menetapkan field yang didapatkan kembali. Perbedaan besar disini adalah dua dari field yang ditentukan (Barang.Nama dan Barang.Harga) ada pada satu tabel, sedangkan yang lainnya (Supplier.Nama) pada tabel lainnya.
Sekerang perhatikan klausa FROM. Tidak seperti semua statemen SELECT sebelumnya, statemen ini mempunyai dua tabel pada klausa FROM, yaitu Supplier dan Barang. Keduanya adalah nama dua tabel yang akan digabungkan dalam statemen SELECT. Tabel-tabel digabung dengan benar dengan klausa WHERE yang memerintahkan DBMS untuk mencocokkan KodeSup pada tabel Supplier dengan KodeSup pada tabel Barang.
Anda juga mencatat bahwa field tersebut ditetapkan sebagai Supplier.KodeSup dan Barang.KodeSup. Disini diperlukan nama field yang terkualifikasi sepenuhnya, karena jika Anda hanya menentukan KodeSup, DBMS tidak dapat memberi tahu field KodeSup mana yang akan Anda hubungi (Ada dua KodeSup, satu pada setiap tabel). Seperti dapat Anda lihat pada outputnya, statemen SELECT tunggal mengembalikan data dari dua tabel yang berbeda.
Klausa WHERE
Mungkin terlihat aneh jika menggunakan klausa WHERE untuk mengatur hubungan join, tetapi sebenarnya, ada sebuah alasa yang sangat bagus untuk ini. Ingat,  jika tabel-tabel digabungkan dalam statemen SELECT, maka  hubungan itu disusun on-the-fly. Tidak ada sesuatu dalam definisi tabel database yang dapat memerintahkan DBMS bagaimana menggabungkan tabel. Anda harus melakukannya sendiri.
Ketika kita menggabungkan dua tabel, yang sebenarnya Anda lakukan adalah memasangkan setiap record pada tabel pertama dengan setiap record pada tabel kedua. Klausa WHERE (seperti semua klausa WHERE) bertindak sebagai penyaring untuk hanya memasukkan record yang memenuhi kondisi penyaringan yang telah ditentukan – disini kondisi join.
Dan Pastikan semua join Anda mempunyai klausa WHERE, atau DBMS akan mengembalikan lebih banyak data daripada yang Anda inginkan. Pastikan juga klausa WHERE Anda benar. Kondisi penyaringan yang tidak benar akan menyebabkan DBMS mengembalikan data yang tidak benar.
Inner Join
Join yang Anda gunakan selama ini disebut EQUIJOIN – join berdasarkan pengujian persamaan tabel antara dua tabel. Jeni join ini juga disebut INNER JOIN.

Pada dasarnya, beberapa DBMS menggunakan sintaks yang sedikit berbeda karena join tersebut menetapkan tipe join yang jelas berbeda. Statemen SELECT berikut ini mengembalikan data yang tepat sama seperti contoh terdahulu.
SELECT Supplier.Nama, Barang.Nama, Barang.Harga FROM Supplier INNER JOIN Barang ON Supplier.KodeSup = Barang.KodeSup

SELECT pada statemen ini sama seperti statemen SELECT sebelumnya, tetapi klausa FROM berbeda. Hubungan antara dua tabel adalah bagian dari klausa FROM yang ditentukan sebagai INNER JOIN. Ketika menggunakan sintaks ini, kondisi join ditetapkan dengan menggunakan klausa ON khusus sebagai pengganti klausa WHERE. Kondisi sebenarnya yang dilewatkan pada ON sama seperti yang dilewatkan pada WHERE.
Menggabungkan Banyak Tabel
SQL tidak menentukan batasan untuk jumlah tabel yang mungkin digabungkan dalam statemen SELECT. Peraturan dasar untuk membuat join tetap sama. Pertama, daftarkan semua tabel dan kemudian tentaukan hubungan di antara setiap tabel. Contohnya sebagai berikut :
SELECT Supplier.Nama, Barang.Nama, Barang.Harga, BarangJual.Jumlah FROM BarangJual, Barang, Supplier WHERE Barang.KodeSup = Supplier.KodeSup AND BarangJual.KodeBrg = Barang.KodeBrg AND NoFaktur = '20007';

Contoh tersebut menampilkan item pada pesanan NoFaktur 20007. Item pesanan disimpan pada tabel BarangJual. Setiap barang disimpan berdasarkan kode barang itu, yang merujuk kepada barang dalam tabel barang. Barang dihubungkan ke supplier yang tepat pada tabel supplier berdasarkan kode supplier, yang disimpan dengan setiap catatan barang. Klausa FROM disini mendaftar tiga tabel, dan klausa WHERE menetapkan kondisi join. Kondisi WHERE tambahan kemudian digunakan untuk menyaring hanya item-item untuk pesanan 20007.
Tipe-Tipe Join
Sejauh ini Anda hanya menggunakan join sederhana yang dikenal sebagai INNER JOIN EQUIJOIN. Sekarang perhatikan tiga tipe join tambahan : SELF-JOIN, NATURAL JOIN dan OUTER JOIN.
Membuat Self-Join
Salah satu alasan utama menggunakan alias tabel adalah untuk merujuk kepada tabel yang sama lebih dari satu kali pada statemen SELECT tunggal. Ada contoh untuk menunjukkan hal ini. Misalkan Anda ingin mengirim sebuah surat ke semua kontak pelanggan yang bekerja untuk perusahaan yang sama dimana Jim Jones bekerja. Query ini mengharuskan Anda pertama-tama mencari perusahaan tempat Jim Jones bekerja, dan selanjutnya pelanggan mana yang bekerja untuk perusahaan tersebut. Berikut ini satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut :
SELECT c1.KodeCus, c1.Nama, c1.Kontak FROM Customer c1, Customer c2 WHERE c1.Nama = c2.Nama AND c2.Kontak='Jim Jones'

Dua tabel yang dibutuhkan pada query ini sebenarnya adalah tabel yang sama, dan karena itu tabel Customer muncul dua kali pada klausa FROM. Meskipun ini sah sama sekali, tetapi semua referensi ke tabel Customer akan ambigous karena DBMS tidak mengetahui tabel Customer yang Anda rujuk.
Untuk memecahkan masalah ini, digunakan alias-alias tabel. Kejadian pertama pada Customer punya alias c1, dan kejadian kedua mempunyai alias c2. Sekarang alias-alias itu dapat digunakan sebagai nama tabel. Statemen SELECT, misalnya, menggunakan prefiks c1 untuk menyatakan eksplisit nama lengkap dari field yang diinginkan. Jika ini tidak dilakukan, DBMS akan menghasilkan sebuah error karena ada dua field bernama KodeSup, Nama dan Kontak.
DBMS tidak dapat mengetahui yang mana yang Anda inginkan (bahkan sekalipun field itu hanya satu dan sama). Klausa WHERE pertama-tama menghubungkan tabel, dan kemudian menyaring data dengan Kontak pada tabel kedua untuk mengembalikan hanya data yang diinginkan.
Natural Join
Kapanpun tabel digabungkan, sedikitnya ada satu field yang akan muncul pada lebih dari satu tabel (field yang digabungkan). Penggabungan standar (INNER JOIN yang Anda pelajari diatas) mengembalikan semua data, bahkan banyak kejadian pada field yang sama. NATURAL JOIN hanya mengurangi kejadian tersebut sehingga hanya satu pada setiap field yang dikembalikan.
Sebenarnya bukan NATURAL JOIN yang melakukan hal tersebut, melainkan Anda yang melakukan. NATURAL JOIN adalah join dimana dilakukan dengan menggunakan wildcard (SELECT *) untuk satu tabel dan sub-kumpulan eksplisit dari field untuk semua tabel lainnya. Berikut ini contohnya :

SELECT C.*, P.NoFaktur, P.Tanggal, BJ.KodeBrg, BJ.Jumlah, BJ.Harga FROM Customer C, Penjualan P, BarangJual BJ WHERE C.KodeCus = P.KodeCus   AND BJ.NoFaktur = P.NoFaktur   AND KodeBrg = 'RGAN01'

Pada Contoh tersebut, wildcard digunakan hanya untuk tabel yang pertama. Seluruh field lainnya dengan jelas di daftar sehingga tidak ada field duplikat yang di dapat kembali.
Sebenarnya, setiap INNER JOIN yang Anda buah sejauh ini adalah NATURAL JOIN, dan Anda tidak pernah membutuhkan INNER JOIN yang bukan NATURAL JOIN.
Outer Join
Kebanyakan join menghubungkan record-record dalam satu tabel dengan record-record tabel lainnya. Tetapi kadang-kadang Anda perlu memasukkan record yang
tidak mempunyai record-record yang berhubungan. Sebagai contoh, Anda mungkin menggunakan join untuk menyelesaikan tugas berikut :
  • Menghitung berapa banyak pesanan yang dibuat oleh setiap pelanggan, termasuk pelanggan yang sudah melakukan pesanan.
  • Mendaftar semua barang dengan banyaknya pesanan, termasuk barang yang tidak dipesan oleh siapapun.
  • Menjumlah rata-rata ukuran penjualan, mencakup rekening pelanggan yang belum melakukan pesanan.
Pada setiap contoh tersebut, join memasukkan record-record tabel yang tidak mempunyai record berkaitan dalam tabel terkait. Tipe join ini disebut OUTER JOIN.
Statemen SELECT berikut adalah INNER JOIN. Statemen ini mendapatkan kembali daftar semua pelanggan dan pesanan mereka :
SELECT Customer.KodeCus, Penjualan.NoFaktur FROM Customer INNER JOIN Penjualan ON Customer.KodeCus = Penjualan.KodeCus

Untuk mendapatkan kembali daftar semua pelanggan, termasuk pelanggan yang
tidak membuat pesanan, Anda dapat melakukan hal berikut :

SELECT Customer.KodeCus, Penjualan.NoFaktur FROM Customer LEFT OUTER JOIN Penjualan ON Customer.KodeCus = Penjualan.KodeCus

Seperti INNER JOIN, statemen SELECT ini menggunakan keyword OUTER JOIN untuk menentukan tipe join. Tetapi tidak seperti INNER JOIN, yang menghubungkan record pada kedua tabel, OUTER JOIN juga memasukkan record dengan yang tidak berhubungan. Dan seperti terlihat pada contoh sebelumnya, ketika membuat OUTER JOIN, Anda harus menentukan tabel dari mana Anda memasukkan semua record. Jika Anda menggunakan sintaks OUTER JOIN, Anda harus menggunakan keyword RIGHT atau LEFT. Contoh diatas menggunakan LEFT OUTER JOIN untuk memilih semua record dari tabel pada bagian kiri klausa FROM (tabel Customer). Untuk memilih semua record dari tabel pada bagian kanan, Anda dapat menggunakan RIGHT OUTER JOIN seperti terlihat pada contoh berikut :
SELECT Customer.KodeCus, Penjualan.NoFaktur FROM Customer RIGHT OUTER JOIN Penjualan ON Customer.KodeCus = Penjualan.KodeCus

memperhatikan bentuk OUTER JOIN yang digunakan, selalu ada dua bentuk dasar pada OUTER JOIN, yaitu LEFT OUTER JOIN dan RIGHT OUTER JOIN. Perbedaan di antara keduanya hanya urutan tabel yang akan dihubungkan. Dengan demikian, dua tipe OUTER JOIN dapat digunakan secara bergantian, dan keputusan tentang mana yang digunakan semata-mata tergantung pada kenyamanan.
Nah, gitu gan Open-mouthed smile Semoga membantu. Open-mouthed smile
07.21.00 | 1 komentar | Read More

BCC dan CC pada sebuah Email ?

Written By Unknown on 10 April 2011 | 11.34.00

imageSemua sudah punya email kan ? Pernah kirim email kan ? Saat anda berkirim email mungkin anda bertanya apa kegunanan Bcc dan Cc pada form email.   

Memang benar ketika kita menulis email baru, kita akan dihadapkan pada kolom To, Bcc, Cc, serta kotak tempat kita menuliskan pesan yang akan dikirimkan.

Nah yang sering kali diabaikan adalah kolom Bcc dan kolom Cc, apa maksud dari Bcc dan Cc?

Sebenarnya, BCC dan CC hanya merupakan vasilitas pelengkap saja, tapi cukup powerfull juga Open-mouthed smile. dari pada bingung langsung saja baca dibawah ini ;

kolom To: Disini kita mengetikkan alamat tujuan pengiriman email. Kita dapat mengirimkan sebuah alamat email saja, atau sekaligus beberapa alamat. Setiap alamat email bisa dipisahkan dengan tanda koma “,”.
Misalnya: penerimasatu@domain.com, penerimadua@domain.com dst. Dalam konteks tersebut, penerima satu dan dua akan tahu kepada siapa saja email tersebut dikirimkan.

kolom Cc: Ini merupakan kependekan dari “Carbon Copy“. Ini mirip dengan istilah pertama diatas. Bedanya terlihat kepada kesan kepada siapa email utama ditujukan, dan kepada siapa salinan email juga akan dibaca. Penerima yang dituliskan dalam kolom To: akan dapat melihat alamat email penerima lainnya, dan begitu juga sebaliknya. Penggunaan seperti ini biasanya digunakan ketika kita ingin memberitahukan pihak lain ketika kita mengirimkan email kepada penerima utama.

kolom Bcc: Kependekan dari “blind carbon copy“. Sedikit berbeda dengan Cc: seperti dijelaskan diatas. Disini, semua penerima yang dituliskan dibagian Bcc: tidak tahu kepada siapa saja email tersebut dikirimkan. Seolah-olah, email tersebut dikirimkan satu per satu ke setiap penerima. Padahal, kita hanya mengirimkan satu kali, langsung kebeberapa penerima. Satu-satunya alamat email lain yang terlihat adalah alamat email pada kolom To:.

Nah, kurang lebih begitu Open-mouthed smile

Semoga bermanfaat. . .

11.34.00 | 0 komentar | Read More

Sedikit mengenalan SQL, SQL dan MySQL

Written By Unknown on 6 April 2011 | 18.21.00

imageTentu, rekan-rekan sudah mengenal si SQL ini, kalau belum baca dulu gan yang ini he.. he.. Open-mouthed smile

SQL (Structured Query Language) merupakan sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.

sedangkan MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.

MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing.

MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.

nah, itu lah SQL dan MySQL, karena SQL merupakan sebuah bahasa pemrograman maka, sudah tentu memiliki sintax atau kalau istilah SQLnya “Data Definition Language” he.. Open-mouthed smile

Berikut merupakan contoh dari “Data Definition Language” dari SQL, Open-mouthed smile

CREATE

CREATE digunakan untuk membuat basis data maupun objek-objek basis data. SQL yang umum digunakan adalah:

  • CREATE DATABASE digunakan untuk membuat sebuah basis data baru.
  • CREATE TABLE digunakan untuk membuat tabel baru pada basis data yang sedang aktif. Secara umum, perintah ini memiliki bentuk

SELECT

SELECT adalah perintah yang paling sering digunakan pada SQL, sehingga kadang-kadang istilah query dirujukkan pada perintah SELECT. SELECT digunakan untuk menampilkan data dari satu atau lebih tabel, biasanya dalam sebuah basis data yang sama. Secara umum, perintah SELECT memiliki bentuk lengkap: ( QUERY BUDIN ) Cilegon.

INSERT digunakan untuk menyimpan data dalam tabel dipergunakan sintaks:

INSERT INTO [NAMA_TABLE] ([DAFTAR_FIELD]) VALUES ([DAFTAR_NILAI])

Contoh:

INSERT INTO TEST (NAMA, ALAMAT, PASSWORD) VALUES ('test', 'alamat', 'pass');

nah itu, beberapa contoh dari “Data Definition Language” dari SQL,  Open-mouthed smile


untuk lebih lengkap silahkan baca disini atau disini. Open-mouthed smile


Semoga membantu thanks2

18.21.00 | 0 komentar | Read More